Mengenai Saya

Foto saya
Aktif, Imajinatif, simple, jujur, namun sulit percaya dengan orang lain. saya humble untuk orang orang yg sudah mengenal saya. sedikit sulit bergaul dengan lingkungan baru. saya selalu percaya Tuhan selalu menyediakan apa yang saya butuhkan Tepat Pada Waktunya. meskipun hidup ini kejam, tapi roda kehidupan selalu berputar.

Sudahkah Kau Lupa

Teganya, kejamnya dirimu
tinggalkan mencampakan aku
Disaat aku bergantung padamu
kau tinggalkan ku tanpa penjelasan

Semula kucoba mengerti
Pahami perbedaan kita
Yang dulu pernah kau ucap padaku
Dan kupikir itu bukan salahmu
Tapi ternyata kusalah menilai

Teganya kejamnya dirimu
Hancurkan semua impian
Yang telah ku bangun untuk dirimu
Gunakan separuh waktu hidupku

Tak pernah terbayang oleh ku
Berakhir dengan kepedihan
Yang tak pernah mampu aku obati
Karna terlalu mencintai dirimu
Tapi kau tak pernah mau mengerti

Diamana kau simpan semua kenangan yang pernah terjadi
Antara kau dan aku saat jari manis kita jadi satu
Sudahkah kau lupa?

Teganya kejamnya dirimu
Hancurkan semua impian
Yang telah ku bangun untuk dirimu
Yang telah tercipta untuk hidupmu
Kini semua telah kau hancurkan

Diamana kau simpan semua kenangan yang pernah terjadi
Antara kau dan aku saat jari manis kita jadi satu
Sudahkah kau lupa?
Diamana kau simpan semua kenangan yang pernah terjadi
Antara kau dan aku saat pahit manis kita lalui bersama
Antara kau dan aku saat jari manis kita jadi satu

Sudahkah kau lupa?

Kamu begitu Samar

Betapapun usaha ku untuk mengenal mu, itu terasa seperti tidak berguna.
Rasa sakit semakin sangat terasa saat melihat mu bahagia bersama orang lain. Aku sadar kamu tidak pernah terlihat sebahagia itu saat bersama ku. Sering kali aku mulai berpikir untuk berhenti mengejar mu. Aku berpikir tak ada gunanya memaksakan perasaan.

Saat itu aku berpikir untuk berteman saja. Tapi perasaan yg sudah jauh dari perasaan sebagai teman, membuat ku harus menahan kesedihan. Ingin sekali rasanya membuat mu tau betapa sakitnya aku. Tapi aku tak ingin ada perasaan kasihan atau iba dari mu. Aku ingin kamu tau betapa aku mencintaimu.

Kamu begitu samar untuk ku, seperti tidak ada pintu untuk ku masuk. Apa kamu merasakan betapa aku mencintai mu? Aku ingin sekali menjadi kekasih mu. Aku sangat mengasihi mu. Bahkan jika memang tak mungkin untuk menjadi kekasih mu. Cukup dengan kau tau perasaan ku ini, aku akan senang..


Retreat KMK Gunadarma 2014

20 Agustus 2014, sebuah acara yang telah lama saya rindukan akhirnya terlaksana. Sebuah kerinduan untuk mewartakan kabar gembira tentang Kristus pada kaum muda dengan cara yang menyenangkan. Saya selalu percaya bahwa Tuhan datang ke dunia bukan untuk orang-orang benar saja, tapi juga untuk menyelamatkan manusia berdosa seperti saya.

Jauh sebelum retreat ini dimulai, saya memutuskan untuk ikut dan ambil bagian dalam kepanitiaan. Untuk mahasiswa tingkat akhir, ini tentu menjadi keanehan. Disaat mahasiswa lain sibuk mempersiapkan sidang dan memperbaiki nilai, saya justru sibuk mempersiapkan retreat. Saya sudah begitu lama ingin membuat kebaruan dalam retreat di KMK. Saya bingung kenapa kaum muda Katolik di Gunadarma begitu lesu untuk berkomunitas dan melayani Yesus.

Sejak bapak meninggal, saya jadi tau betapa Tuhan sungguh baik pada hidup saya dan sudah mempersiapkan segalanya. Saya yang awalnya sempat menganggap pelayanan itu sia-sia dan hanya omong kosongkini sudah sepenuhnya menyadari bahwa tidak ada pelayanan yang sia-sia. Hidup melayani adalah hidup yang menyenangkan. Dan Sekarang tiba saat nya bagi saya untuk membalas kebaikan Tuhan itu. Saya ingin mewartakan betapa Tuhan itu baik, saya ingin menyampaikan pada anak muda, sudah saatnya kita melayani dan ambil bagian dalam pelayanan.

Belajar dan berkaca dari retreat sebelumnya, saya jadi berpikir sesuatu dan mungkin itu adalah pemikiran negatif dari seorang manusia berdosa. Saya kecewa sekali ketika melihat sebuah perlakuan kepada anak muda (seperti saya yang dulu, nakal, pemberontak, keras kepala) yang sangat tidak ramah dan tidak merangkul. Saya merasa anak-anak muda yang seperti itu justru malah disisihkan, bukan justru malah dirangkul dan di ajak bertobat. Tapi itu adalah pandangan manusia saya, dan semoga saja itu salah, hanya pemikiran dangkal saya. Tapi diluar itu semua, saya memang berkomitmen dan sangat ingin membangun kehidupan KMK Gunadarma agar lebih hidup dan bersemangat dalam melayani.

Dalam perjalanan ke panitiaan, demi mewujudkan keinginan saya itu, saya justru menjadi pribadi yang keras, tidak mau mendengar, dan mungkin cenderung membuat panitia yang lain merasa tidak nyaman. Bahkan ekstrimnya, saya mengatakan sebuah kalimat yang menyatakan bahwa saya tidak perduli dengan apapun yang akan terjadi nanti,  saya akan terus menjalankan dan mengusahakan retreat ini terlaksana apapun kondisinya. Dengan kata lain, saya mendahului Rencana Tuhan dan hanya mengandalkan kekuatan manusia saya.

Perselisihan pendapat sering sekali terjadi antara saya dengan panitia yang lain, terutama dengan Ketua pelaksana dan penanggung jawab (ketua KMK). Setelah sebulan persiapan acara berjalan, perselisihan demi perselisihan semakin sering terjadi. Bahkan tidak jarang berujung pada tangisan ketua Pelaksana dan ketua KMK. Pada saat itu saya tidak perduli, yang saya anggap benar hanyalah pemikiran saya. Tanpa saya sadari ternyata sifat manusia lama yang ingin sekali saya hilangkan justru semakin menggeliat dan menari-nari.

Saya muak dengan tingkah ketua pelaksana yang lembek, cengeng, pundungan, terlalu sensitif, terlalu khawatir, dan terlalu beralasan. Buntut dari ke muakan itu saya jadi seolah mengabaikan dia. Sekali lagi saya terjerat dalam kehidupan manusia lama. Saya terperangkap dengan ego dan lebih mengandalkan kekuatan saya ketimbang mengandalkan Tuhan. Saya begitu percaya diri sehingga melupakan bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan. Saya menuntut Tuhan agar menyetujui retreat ini berjalan tanpa tau apa rencana Tuhan yang sebenarnya untuk saya dan KMK Gunadarma.

Dibulan kedua persiapan retreat, ketua pelaksana menghilang tanpa berita. Saya semakin tidak menganggapnya ada dalam ke panitiaan. Hilang sudah respect saya untuk ketua pelaksana. Ketika dia muncul lagi dalam rapat, dia menjelaskan bahwa ternyata orang tuanya sakit dan dia harus menjaganya. Tapi karena memang saya sudah kesal dan terlanjur hilang respect, saya mengabaikan semua alasan yang diberikan dan menganggap dia manusia TERalasan di dunia. Meskipun begitu komitmen dan semangat saya untuk melaksanakan retreat tetap menggebu.

Satu ketika saya mengadakan latihan nyanyi lagu-lagu untuk retreat. Saya mengundang seluruh panitia, tapi kemudian tidak ada yang datang tepat waktu. Bahkan saya sampai harus menunggu lebih-kurang 3jam, dan itu pun hanya datang beberapa ekor. Saya muak, marah, kesal kepada semua panitia, apa lagi ketua pelaksana. Saya terus menggerutu dan marah. Kemudian setelah pulang dari latihan yang gagal itu saya pun tersadar. Saya teringat bahwa Tuhan punya rencana, Dialah ketua pelaksana sebenarnya. Saya tersadar bahwa saya sudah melenceng dari tujuan awal saya. Saya mengabaikan Tuhan, saya malah mengandalkan kekuatan saya sendiri untuk menyukseskan retreat. Kemudian saya putuskan untuk mulai berserah dan membiarkan Tuhan bekerja lebih banyak, saya pasrah akan apa rencana Tuhan yang akan terjadi. Saya putuskan untuk tidak lagi banyak bicara, tidak lagi banyak menekan, dan tidak lagi banyak bercanda. Saya mulai percaya(lagi) jika Tuhan Berkehendak, retreat ini akan terwujud.

7 Agustus 2014, dengan keputusan yang saya jelaskan diatas, siapa sangka justru Tuhan mulai menunjukan Kuasanya. Pembicara yang awalnya saya rencanakan hanya jadi pembawa materi, ternyata menawarkan diri jadi pemusik dan Worship leader. Sungguh Luar biasa Kuasa Tuhan, Ia menyediakan sesuatu yang lebih baik, jauh lebih baik dari rencana saya.

10 Agustus 2014, dana masih kurang berjuta-juta, segala upaya sudah dilakukan untuk mencari dana, undangan dari ketua pelaksana untuk mencari dana makin sering nyelonong masuk inboks. Tapi karna kekecewaan dan sikap manusia lama saya yang lebih kuat, saya mengabaikan ajakan itu. Saya tidak perduli, seolah ingin memberikan konsekuensi dan balasan hilangnya dia pada bulan lalu. Saya ingin menghilang juga seperti yang dia lakukan.

19 agustus 2014, rapat dan briefing terakhir di Wisma SY. Seperti biasa panitia datang terlambat, rapat ngaret. Dan saya yang sudah memprediksi hal itu, sengaja datang terlambat. Saya diam dan sibuk sendiri dengan laptop serta HP untuk menghindari interaksi dengan ketua pelaksana. Singkat cerita, dengan sikap saya yang acuh tak acuh terhadap rapat, sikap saya yang diam tidak berpendapat membuat ketua pelaksana ngambek, nangis, kemudian pulang. Saat itu, lagi dan lagi sifat manusia lama muncul, saya tidak perduli dengan dia, dia menangis dan saya hanya berkata "bodo amat, ora urus, mbasyi" Saya menganggap apa yang dia lakukan adalah murni ke lebayan dan ketidak dewasaan dia. Akhirnya rapat dilanjutkan oleh ketua KMK. Dan semua tetep berjalan lancar hingga selesai.

20 agustus 2014, saya berangkat sebagai team Advance. waktu keberangkatan berubah, semula direncanakan saya akan berangkat tgl 19 malam, tapi karena mobil yang kami pinjam sedang dipakai pemiliknya, jadi kami berangkat tgl 20 pagi. Pagi itu suasana masih belum berubah, saya masih ilfeel dengan ketua pelaksana. Ditambah lagi dia yang mengundang datang tepat waktu justru malah datang terlambat. Singkat cerita, akhirnya saya berangkat dan tiba di Puncak Kana kira-kira jam 09.30. Karena waktu Cek in masih jam 12.00, saya menghabiskan waktu di aula dan mencoba mempersiapkan apa yang bisa saya persiapkan bersama seorang panitia dari divisi transport.

Banyak kendala yang terjadi di Depok, Mulai dari keterlambatan peserta Kalimalang, Pergantian BUS dan supir secara tiba-tiba, Hingga Bus yang mogok dan supir ugal ugalan. Peserta banyak yang mabok dalam perjalanan, sementara Ketua KMK terpancing emosinya dan meradang dengan keadaan yang terjadi.

20 agustus 2014, 13.45, Bus peserta tiba lebih dulu dan peserta langsung saya arahkan untuk makan. Banyak keputusan-keputusan merubah acara yang akhirnya harus saya lakukan agar semua acara yang ada di rundown tetap terlaksana. Acara yang seharusnya mulai jam 12.00, masih harus menunggu(lagi) bus panitia yang ternyata kesasar. Ketua KMK yang ada di bus panitia Bad mood kepada salah satu panitia transport. Menurutnya panitia transport tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan, dan bingung saat dimintai arahan jalan. Singkatnya Panitia transport yang menjadi team advance bersama saya harus menjemput bus panitia yang nyasar. Tapi kejadian ini ternyata berdampak buruk tidak baik untuk hubungan komunikasi antara ketua KMK dan divisi transport.

Ketika acara dimulai, Ketua KMK masih memasang wajah BTnya. Saya yang menyadari hal itu cuma bisa bertanya, "lu kenapa sih?" dan kemudian berlalu untuk membangkitkan gairah para peserta yang sudah mulai lelah. Bersama Team pembicara dan divisi acara, saya mulai sibuk mondar mandir. Saya sadar saya hanya bergerak sendiri. Saya juga sempat berpikir bahwa pasti akan ada yang menganggap saya sok sibuk, ribet, mau eksis sendiri, atau sejenisnya. Tapi saya mengabaikan pemikiran itu, saya tetap melangkah dan tidak mau menunggu panitia yang tidak inisiatif mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan. Hampir semua panitia justru diam dan malah hanyut dalam acara, mungkin juga ada yang bingung harus melakukan apa, bahkan Ketua pelaksananya sendiri justru jadi pelopor syndrom bingung(mungkin). Saya sudah berusaha mengarahkan beberapa panitia untuk membantu saya, tapi ternyata akhirnya itu hanya jadi angin lalu. Saya kembali mondar mandir sendiri. Jujur, saya hanya ingin acara ini berjalan sebaik-baiknya, sesukses-suksesnya. Tuhan sudah mengizinkan acara ini berjalan, dan saya harus ambil bagian agar acara ini bisa sukses. Saya bergerak ekstra dengan maksud memberi mereka(panitia) contoh, memancing mereka untuk ikut bergerak membantu saya. Tapi ternyata cara saya salah, mereka justru makin bingung harus bagaimana. Dan ketua pelaksananya juga malah hanyut dalam kebiasaan "gak enakan dan bingungnya". Tapi ya sudahlah, saya mengabaikan itu, saya hanya mengingat pesan mama, Melayani itu pasti ada tantangan nya. Dan itu semua adalah tantangan untuk saya.

Acara hari pertama berhasil. Semua peserta mengikuti acara dengan sangat baik. Kenapa saya berani bilang demikian? karena seluruh peserta Fokus pada setiap sesi yang ada(2 sesi). Tidak ada peserta yang menyentuh HP saat acara meskipun panitia tidak menyita HP mereka. Buat saya itu adalah indikator yang dapat menjelaskan bahwa peserta(bahkan Panitia) hanyut dalam rangkaian acara.

Saat acara hari pertama selesai, kami melakukan evaluasi. Banyak sekali yang ingin saya sampaikan. dan saya sudah mempersiapkan hati, memperluas ruang sabar. Saya mengundang team pembicara untuk ikut mengevaluasi panitia. Dan benar saja, Apa yang saya pikirkan ternyata dipikirkan oleh salah satu team pembicara. Saya dinilai hanya bekerja sendiri, dia bertanya apa memang panitia yang lain sibuk, bingung, atau memang saya yang terlalu kesibukan. Dia juga bertanya kenapa panitia tidak ikut main saat ada games. Dari situ saya makin ingin mengungkapkan semua yang saya pikir dan rasakan. Tapi sesuai kesepakatan dan permintaan saya, divisi acara harus menunggu sampai giliran yang terakhir untuk melakukan evaluasi dan dievaluasi.

Semua divisi akhirnya selesai dengan kendalanya masing-masing. Tidak ada satu divisi pun yang luput dari kritik saya. kemudian tibalah evaluasi untuk divisi acara. Pokok dari evaluasi adalah Kami kurang koordinasi dan tidak menyiapkan rundown. Saya juga merasakan pokok dari evaluasi mengarah langsung kepada saya. Singkat cerita, saya yang awalnya berpikir kesabaran saya sudah cukup luas untuk menampung kritik, ternyata salah. Emosi saya (lagi-lagi) terpancing. bukan tanpa alasan, tapi menurut saya kritik yang dilontarkan untuk saya tidak memiliki dasar. Saya mengklarifikasi semua evaluasi terutama dari ketua KMK dengan "membara". Andai bisa jujur, saat itu rasanya sedih sekali. Mata juga rasanya gak sanggup untuk bertahan, pengen Banget hujan. Tapi saya berusaha untuk tetap bertahan dengan memalingkan wajah dari mata-mata yang menatap. Disini saya belajar, bahwa memang yang baik menurut kita, belum tentu cukup baik dimata orang. Dan saya juga belajar untuk lebih menghargai setiap keringat yang tercurah diatas setiap usaha orang. Saya mengerti arti "lebih mudah/menarik melihat sebuah titik di atas kertas putih, dari pada melihat bagian kosong kertas itu" dan tidak ingin melihat hanya pada titik tersebut.

21 Agustus 2014, hari kedua retreat. Panitia dan peserta bangun pagi untuk senam. Kami senam dengan cara yang tidak biasa, menari, melompat, berputar-putar, dan tertawa. Semua bergerak dengan gembira, tidak ada lagi senam garing bin mbasyi. Kami bersyukur Tuhan masih membangunkan dan memberikan udara segar pagi itu.

Setelah mandi dan sarapan, kami bermain kuis kitab Suci yang akhirnya menghasilkan pemenang yang sama sekali tidak diduga. Lewat peserta ini (laki-laki) saya tersadar untuk kesekian kalinya, bahwa Tuhan sedang bekerja pada retreat kami. Saya yakin sekali dia akan berubah, akan terus berkembang menjadi semakin baik dan semakin baik lagi. Saya seperti melihat pribadi saya yang dulu pada dirinya. Saya yakin Tuhan akan bekerja luar biasa pada dia saat dia sungguh sudah menyadari Kasih Allah.

Kalau di hari pertama kami belajar dan mengenal Apa itu Katolik dan menyadari betapa besar Kasih Allah. Di hari kedua ini setelah kuis Kitab Suci, kami siap untuk sesi Penyelamatan. Dalam sesi yang singkat ini kami sadar berbagai macam cara dilakukan Allah untuk menyelamatkan manusia, termasuk dengan mengutus anaknya Yesus Kristus untuk mati di kayu salib. Bagi siapa yang percaya akan karya keselamatan itu, tidak akan binasa. Lalu ketika sharing, saya kembali teringat akan karya penyelamatan yang dilakukan Tuhan. Saya Membagikan cerita itu ke salah satu kelompok. Meskipun banyak dari mereka sudah pernah mendengar kesaksian itu, tapi mereka tetap mendengar apa yang saya ceritakan. Buat saya, karya keselamatan itu memang selalu memiliki harga yang harus dibayar. Untuk itu, saya akan terus melayani untuk membayar karya keselamatan yang Yesus berikan melalui bapak.

Dari sharing itu saya lagi-lagi sadar akan apa yang saya lakukan pada ketua pelaksana dan ketua KMK. Saya mulai berusaha untuk memaafkan dan menetralisir pikiran-pikiran negatif. Lagi pula, semua panitia hari ini sudah sangat memperbaiki kinerja mereka dan sudah berfungsi sesuai tugasnya masing-masing. Tuhan menunjukan lagi kuasaNya pada panitia.

12.30, kami siap memulai sesi “Menerima Karunia Allah”. Ini bukan kali pertama untuk saya. Tapi setiap menerima sesi ini, saya sering merasa menyesal. Sering kali saya mengabaikan karunia yang Tuhan berikan. Seperti perumpamaan “tuan dan hamba yang jahat”, saya seperti hanya menimbun dan mengubur karunia yang Tuhan berikan. Perasaan tidak pantas dan tidak layak juga datang membelenggu. kenapa? ya, karena dosa. Jeratan dosa membuat saya ragu menggunakan karunia yang Tuhan berikan. Saya merasa sangat malu. Tak terhitung berapa kali Tuhan memaafkan saya. Tapi masih saja saya jatuh kelubang yang sama.
*doa: Tuhan, maafkan aku. Bantu aku untuk berubah. Bantu aku lepas dari ikatan dosa yang begitu erat membelenggu. Aku ingin berterimakasih atas segala yang Kau beri dalam hidupku ini. Aku mau melayaniMu seturut kehendakMu. Bantu aku untuk lebih peka mendengar suaraMu. Kuatkan aku atas segala godaan dunia yang sering kali menghancurkan hubunganku denganMu.

Menjelang sore suasana semakin tenang. Panitia mulai sibuk mempersiapkan Healing Memories, sementara peserta mandi dan mempersiapkan persembahan untuk misa kreatif.

Kira-kira jam tujuh malam, seluruh peserta dan panitia sudah siap mengikuti Healing Memories. Sesi ini diharapkan bisa membantu seluruh peserta untuk menyadari kesalahan-kesalahannya lalu kemudian bisa mulai memaafkan orang-orang yang menyakitinya.

Suasana semakin hening ketika lampu mulai dipadamkan dan lilin-lilin yang membentuk tanda kemenangan dinyalakan. Pemusik mulai memainkan instrument untuk menciptakan suasana yang hening dan nyaman. Narasi dibacakan. Cerita tentang mama dan kasih sayangnya ternyata sungguh menyakitkan untuk kami. Kami tidak pernah sadar betapa sayangnya mama kepada kami. Kami ternyata begitu tidak perduli, atau bahkan begitu jahat kepada mama. Sering kali kami menyakiti hati mama yang sudah begitu sabar menghadapi tingkah nakal kami. Isak tangis perserta dan suasana yang begitu sedupun akhirnya membuat saya ikut memejamkan mata. Bait demi baik saya dengarkan, dan bayangan mama muncul begitu nyata. Semua kesalahan yang saya lakukan tergambar jelas dalam hati dan pikiran saya. Air mata mulai mengalir membasahi pipi. Saya terus berdoa dan meminta maaf atas segala dosa yang saya lakukan. Saya teringat akan sebuah janji. Sebuah janji untuk membahagiakan mama dan tidak akan membuat mama bersedih. Tapi ternyata saya gagal memenuhi janji itu. Kesedihan yang teramat sangat begitu terasa. Untuk kesekian kalinya saya memohom kepada Tuhan untuk mengizinkan saya membahagiakan mama. Tangisan saya mulai mereda ketika doa dan permohonan sudah tersampaikan pada Tuhan.

Berikutnya narasi tentang ayah dibacakan. Narasi ini begitu jelas menggambarkan sosok ayah yang saya miliki. Bapak sekarang sudah tidak bersama saya, tapi kenangannya tidak akan pernah saya lupakan. Bapak mengajarkan banyak hal, meskipun banyak hal juga yang saya lewatkan. Tapi saya sungguh bersyukur dan bangga memiliki bapak seperti beliau. Sudah tidak ada kesedihan yang saya rasakan. Bukan karna saya tidak menyayangi bapak, tapi lebih karena saya sudah bisa memaafkan diri saya dan menghapus dendam yang ada dalam hati saya. Bapak benar-benar jadi karya keselamatan Tuhan untuk saya. Dan saya sangat bersyukur untuk itu.

Yang terakhir adalah narasi tentang teman/orang-orang terdekat. Mereka yang pernah menyakiti saya. Disini saya membayangkan paman saya yang sering kali bertindak curang dalam usaha yang ditinggalkan bapak untuk saya. Moment itu saya gunakan untuk mendoakannya dan meminta pertolongan tuhan untuk mengubahkan sifatnya. Saya juga memohon kebesaran hati agar bisa memaafkan beliau. Setelah selesai, bayangan lain muncul. saya tidak pernah menaruh dendam, kesal, atau kecewa kepadanya. Sulit dikatakan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi mungkin ini adalah murni kesalahan saya. Saya yang memang belum menyiapkan ladang untuk menerima hujan. Dia adalah wanita yang sudah setahun lebih saya kenal. Dulu mungkin hanya sebatas suka-sukaan. Tapi belakangan, perasaan itu berubah jauh, meningkat jauh. yaaaa, saya tidak bisa menjelaskan secara gamblang disini. Cukup saya dan Tuhan yang tau. Intinya saya ingin ikhlas, dan meminta Tuhan untuk selalu memberi yang terbaik untuk dia. Saya masih memohon supaya Tuhan bisa mendekatkan saya dengannya. Tapi saya tidak mau memaksa, saya tidak mau khawatir. Saya percaya apa yang saya butuhkan pasti Tuhan berikan tepat pada waktunya.

Setelah Healing Memories selesai, kami masuk kedalam misa. Misa rekonsiliasi dipimpin oleh Romo Anto. Ternyata Romo Anto pernah bertugas di Paroki St.Thomas, Depok. Dan ternyata Romo Anto lah jembatan dalam seminar Pernikahan Beda Keyakinan yang saya ketuai dua tahun lalu. Saat homili, Romo mengajukan sebuah pertanyaan kepada beberapa peserta dan panitia. Dan yang beruntung menjawab pertama kali adalah saya. Saya sangat bingung harus menjawab apa. Kalo boleh jujur, sebenarnya saya tidak mengerti arah pertanyaan itu. Tapi akhirnya saya menjawab juga. Siapa sangka jawaban itu ternyata malah jawaban terbodoh yang saya berikan. hahahaha Sampai detik ini, saya masih tertawa saat mengingat jawaban itu. (Mau tau apa pertanyaan dan jawabannya? Tahun depan ijut retreat ya)

Diakhir misa, peserta memberikan secarik kertas berisikan penyesalan dan dosa-dosa mereka untuk didoakan kemudian dibakar. Romo memberkati dan memberikan surat-surat itu untuk dibakar. Misa selesai dengan Berkat yang diberikan Romo pada kami.

22.00 Misa selesai, molor dari jadwal yang divisi acara tetapkan. Tapi semua rangkaian acara harus tetap terlaksana. Setelah Dosa dan penyesalan dibakar (simbolik), kami siap untuk merayakan kemenangan ini. Kami percaya belenggu dosa telah dipatahkan. Kami mengizinkan Roh Kudus bekerja didalam setiap hati kami. Berikutnya para peserta bersaksi apa saja yang mereka rasakan. Ada 4 peserta yang memberi kesaksian. Pada intinya mereka bersyukur mengikuti retreat ini. Banyak hal yang mereka dapat. Mulai dari ke Katolikan, Ekaristi, Pengampunan, Kebahagiaan, dan Pertemanan. Setelah kesaksian kami bernyanyi dan memuji Tuhan sebagai Celebration. Kami memanjatkan puji dan syukur, kemudian menutupnya dengan doa istirahat malam.

Sebelum tidur, rangkaian acara yang terakhir adalah pelepasan Lampion. Lampion melambangkan pengharapan. Para peserta dan panitia di berikan Label untuk menuliskan harapan-harapan mereka. Lebel itu kemudian akan ditempelkan pada lampion untuk kemudian diterbangkan. Peserta sungguh amat sangat terlihat bahagia dan puas dengan apa yang sudah mereka lakukan. Mereka berharap semua yang mereka tulus dapat dikabulkan Tuhan.

Ketika semua lampion sudah berhasil diterbangkan, dan semua harapan ikut mengudara bersama lampion. Peserta kembali kekamarnya masing masing untuk istirahat.

Panitia dan team pembicara berkumpul di aula untuk Evaluasi. Dimulai dari Om Stef, Om Sukardi, kemudian Kevin SP. Secara keseluruhan mereka menilai acara berhasil. Semua peserta menikmati dan mengikuti setiap sesi dengan baik. Peserta Proaktif, lagi lagi indikatornya adalah tidak ada peserta yang mengobrol atau bahkan main HP saat sesi. Peserta juga sudah tidak malu-malu bernyanyi dan menari mengikuti gaya WL. Panitia juga dinilai sudah mampu memperbaiki kinerja. Dibandingkan dengan hari pertama, Hari kedua sudah sangat jauh lebih kompak.

Evaluasi kali ini saya sangat senang. Apa yang menjadi bahan evaluasi kemarin mampu diperbaiki. Walaupun masih ada kekurangan, but over all sudah sangat baik. Kami menyusun kembali waktu dan acara untuk nanti pagi(rapat sudah sampai jam 01.30). Panitia sudah mulai lelah sampai ada yang ketiduran di Aula. Meskipun begitu, Tidak ada sama sekali ekspresi BT di wajah mereka. Tuhan benar benar Bekerja. Kuasanya nyata dalam kepanitiaan Retreat. Satu hal lagi yang jadi pembahasan dalam rapat yaitu tentang Stipendium. Dana kami yang amat Pas-pasan membuat kami bingung untuk menyiapkan stipendium. Kami sungkan jika memberi stipendium kecil karena takut dikira meremehkan atau tidak menghargai. Tapi disisi lain kondisi keuangan panitia memang sungguh mengkhawatirkan. Dan disana akhirnya kami putuskan untuk hanya memberikan Kolekte sebagai Stipendium. Itupun kami masih khawatir kalau-kalau hasil kolekte hanya sedikit. Entah dari mana datangnya, tapi saya yakin Roh kuduslah yang bekerja. Saya berkata, “Yaudah tenang, jangan Khawatir. Percaya aja, Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan tepat pada waktunya. Imani itu”. Semua menjawab dengan “Amin” dan rapat dilanjutkan kembali.

22 Agustus 2014, Kami kesiangan bangun. Beruntung semua panitia dapat bertindak cepat untuk mendukung acara. Terjadi perubahan dan perputaran rundown agar semua rangkaian acara dapat tetap terlaksana. Singkat cerita akhirnya keterlambatan dapat dikejar dan sesi terakhir dapat berjalan tepat waktu.

“Dipilih Untuk Melayani”, Judul sesi ini diangkat dengan maksud para peserta dan panitia bisa terus mendengar panggilan Allah. Mereka yang ada dalam retreat ini adalah orang-orang pilihan Allah, orang-orang terbaik menurut Allah. Panitia dan peserta belajar untuk tidak hanya Melayani pekerjaan Kristus, Tapi juga melayani Kristus. Melayani pekerjaan Kristus dan Melayani Kristus adalah dua hal berbeda. Saya berkaca pada diri saya, saya mengerti dan menjadi tau. Ternyata selama ini sering kali saya hanya melayani pekerjaan Kristus. Saya sering lupa dan malas melayani Kristus. Saya menjadi pribadi yang mungkin tidak dikenal Kristus. Dari sana saya tau dan ingin merubah cara hidup melayani ke arah yang lebih baik.

10.00 sesi selesai dan persiapan Misa dilakukan. Misa perutusan dilakukan dengan situasi yang sangat hening tanpa ada yang mengantuk. Semua antusias untuk misa Perutusan ini. Semua berkat penjelasan Ekaristi pada sesi “Seberapa Katolikah Aku”. Sebagai persembahan Misa, peserta memberikan mading yang mereka buat serta mementaskan Pantomim. Pantomim menceritakan tentang “Menularkan Kebaikan”. Setelah semua selesai, Romo memberkati dan mengalungkan kalung Salib sebagai simbol perutusan kepada peserta, panitia, dan team pembicara.

Acara retreat ditutup dengan diberikannya Berkat kepada kami. kalimat “Pergilah, Kita diutus” menjadi tanda berakhirnya Retreat. Puji dan Syukur kalo akhirnya kami berhasil menyelesaikan pelayanan ini. Kami pergi ke ruang makan dan berdoa makan bersama sebelum kembali ke Depok serta Kalimalang. Doa dipimpin peserta putra terbaik. Setelah makan kami melakukan ritual Foto bersama. Tapi kali ini Foto bersama tanpa Romo dan Om Sukardi karena mereka sudah pulang untuk pelayanan selanjutnya. Semua tersenyum, tertawa, dan bahagia. Semoga apa yang didapat pada retreat ini dapat menjadi api dalam pelayanan. Semoga Roh Kudus yang sudah tercurah, dapat menjadi penggerak dalam pelayanan, dapat menjadi pemandu dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan Memberkati Kita Semua…

Jempol jempol! (angkat jempol kanan)
Jempol jempol!
(angkat jempol kiri)

SYALUTTTT! (angkat dua jempol)

Style In Written English

A. Question word

adalah kata yang digunakan untuk menanyakan waktu, tempat, orang, benda, hal, alasan, cara, dan lain-lain. English question wordberupa berbagai wh-word, yaitu kata yang diawali oleh wh- (what, where, when, why, which, who,whom, whose) atau kata yang mengandung huruf wdan h (how)
Contoh :
-What do you want from me?
-What are you doing here?
-Where does he live?

Sumber : http://www.wordsmile.com/pengertian-dan-contoh-kalimat-question-words

B. Say / Tell

edua kata ini memiliki makna yang mirip. Keduanya berarti berkomunikasi secara verbal dengan seseorang. Tetapi kita sering menggunakan keduanya dengan berbeda.
 Contoh :
- She told me that she loved John.
- She said that she loved John.
- He told everybody that he had to leave.

C. Dangling modifier

adalah modifier (berupa kata atau phrase) yang ditempatkan pada suatu kalimat namun tidak menerangkan suatu bagian yang muncul setelahnya. Dangling modifier merupakan salah satu dari masalah-masalah placement(penempatan), seperti misplaced dan squinting modifie.
Contoh :
After eating on the street, she usually feels hurt on her stomach.
After she eats on the street, her stomach usually hurts.
Having typed the monthly report, He plugged in and switched on the printer.

Sumber : http://www.wordsmile.com/dangling-modifier

D. Sequance of Tenses

Apabila ada dua kejadian yang terjadi secara berurutan langsung, maka tenses yang dipakai adalahsimple past dan simple past.
Ciri-ciri            : tidak ada jeda waktu dan biasanya ada sebab akibat
Contoh            : after he closed the door, he went to bed
                         After she arrived, the bus left
Conjunction    : after, before, when, as soon as
Apabila ada dua kejadian yang terjadi secara berurutan tidak langsung, maka tenses yang dipakai adalah past perfect dan simple past.
Ciri-ciri  : kejadian mana yang pertama dalam kalimat itu menggunakan past perfect,dan     kejadian yang kedua menggunakan past tense.    
Contoh            : they went on holiday after they had taken an exam
                                      Before the police came, the thief had left
Conjunction     : as soon as, after, before, when
 Apabila ada kejadian pertama sudah berlangsung beberapa saat pada durasi waktu tertentu ketika kejadian kedua terjadi, maka tenses yang dipakai adalah past perfect continuous dan simple past.
Contoh:  when I visited her yesterday, she had been studying for two hours
              They had been playing futsal for an hour when we came
 Apabila kejadian pertama berlangsung ketika kejadian kedua terjadi, maka tenses yang dipakai adalah past continuous dan simple past.
Contoh           :  I was watching TV while she knocked at the door
                                     I was writing a letter when my mother called me
Conjunction    : when, while, as
Apabila ada dua kejadian yang terjadi secara bersamaan maka tenses yang dipakai adalah past continuous dan past continuous.
Contoh: my father was reading magazine while my mother was cooking
                         I was studying when my brother was sleeping

E. Redudancy
Redundancy adalah pengulangan kata yang tidak diperlukan atau penggunaan beberapa kata yang seharusnya dapat dapat dihindari hanya dengan menggunakan satu kata saja.
Kalimat-kalimat berikut mengandung redundancy. Penjelasan pilihan kata yang salah diberikan setelah masing-masing kalimat agar Anda dapat memahaminya segera.
1.      The best way to learn English is to repeat the lesson again at home so that they won’t                 forget it easily. (Jawaban: again adalah redundancy karena kata repeat sudah mengandung arti “mengulang lagi”)

2.      You must translate the text in a careful manner in order that the meaning of the text in the source language is not lost. (Jawaban: in a careful manner adalah redundancy. Seharusnya carefully bisa digunakan)

3.      The language that it is used internationally should be mastered before you participate in an international organization. (Jawaban: it adalah redundancy karena sudah diwakili oleh that sebagai subyek anak kalimat “that is used internationally”. Berarti kata “it” tidak diperlukan.)


Alas Kaki

hari ini bukan hari terakhir aku melihatnya, bukan hari pertama aku melihatnya
tapi ini seperti berbeda, aku menatapnya dengan begitu canggung
ingin lebih lama tapi seperti tak bisa lama bersama
rasanya menyesakkan dada, begitu sesak sehingga aku tak bisa lama bertahan disana

sepasang alas kaki biasa sudah ku sampaikan
tapi ini sebenarnya bukan hanya tentang itu
ini tentang bagaimana aku ingin bersamanya seperti sepasang sendal
sendal sederhana yang melangkah bersama menapaki hari
dia mungkin tidak mengerti, akupun tidak berharap banyak dari yang ku beri
hanya ingin memberi tanda bahwa aku pernah begitu jauh mengejarnya
hingga saat malam ini, aku yang sudah memutuskan berhenti, masih belum bisa membenahi hati

aku masih berusaha berdiri
bertanggung jawab akan pilihan ku
tidak menyesali apa yang terjadi
tidak berlari tapi tetap melangkah maju
dengan kepala yang ku angkat sekuat tenaga
menyimpan sendiri apa yang kurasa cinta

Ini Bukan Seni

Aku punya banyak buku
punya banyak alat untuk menulis
tapi aku bukan penulis
bahkan tulisanku berantakan tak menentu

Aku ingin bercerita
bercerita pada teman lama
tapi temanku kini punya cinta
mulai pergi bersama wanita
yang dinanti sejak lama

manusia datang dan pergi
tidak akan pernah ada yang abadi
begitu juga teman lama
akan pergi bersama kehidupannya

ini seperti puisi
tapi sebenar lebih mirip narasi
kalimat gambaran isi hati
karena tidak mampu melawan hari

rasanya sekarang aku akan berteman
dengan layar dan halaman maya
mengganti teman dunia nyata
untuk bercerita membagi lara

semua masih tentang dia
masih karena dia yang di sana
aku mulai berjalan meninggalkan kata
membuat kalimat pelepas kecewa

ini bukan seni
hanya cerita dari derita
perjuangan untuk kembali berdiri
agar kelak aku bisa bahagia

Pilihanku

keputusan memang sudah dibuat
tidak mudah saat menetapkan pilihan
apalagi saat harus bertanggung jawab atas pilihan yang sudah dibuat
sebuah kalungpun bisa menjadi pemicu kecewa luar biasa

keputusan untuk berhenti namun tetap mencinta bukan pilahan mudah
hati memamg ingin bersama
tapi situasi tidak pernah berkata bisa

dia entah dengan siapa
kalungnya mengisyaratkan dua hati bersama
jika dulu tali merah dengan salib yang menggantung
kini bentukan sepasang hati seolah pertanda tak lagi sendiri

rasa ingin tahu sering menyiksa
demi tau dia dengan siapa, menggali tumpukan tumpukan cerita
hasilnya hanya derita, makin tersiksa dengan gambar nyata seikat bunga
lagi lagi entah dari siapa, tapi cukup untuk sebuah tanda

doa kini mungkin sudah terjawab
terjawab dengan yang tak ingin ku dengar
tapi hati siap untuk kalah sudah ku buat
tak perlu menyesal jika kini tidak jadi pemenang

dusta jika aku berkata biasa saja
bohong bila aku tidak kecewa
bahkan kata sedih saja tidak cukup untuk melukis lara
tapi aku tak lagi ingin jadi anak laki laki
tidak ingin merengek dan menangis lagi
semua yang terjadi bukan tragedi
hanya tantangan untuk pematangan diri

aku bertahan dengan pilihanku
aku bertanggung jawab atas rasa pedihku
aku bahagia atas bahagiamu
tidak akan menyesal atas pilihanku

Bukan Lagi "anak Laki-Laki"

Anak laki-laki sekarang sudah semakin besar
sudah mulai bisa berpikir dewasa
terkadang memang egonya menaklukan sisi baik dan mengacau
tapi dia tidak pernah menyerah untuk terus belajar

Anak laki laki sekarang sudah belajar dewasa
mau belajar menahan ego dan amarah
tamparan masa lalu dan tantangan hidup kian menempa pribadi
membimbing jadi pria sejati

Dulu anak laki laki terkesan nakal, pemberontak dan pembuat onar
punya kemampuan dan bakat namun mengabaikan hidup demi permainan
terkurung di tipu daya dunia hingga terjerembab tak berdaya
sampai akhirnya tersadar, menundukan kepala dan patuh

Anak laki laki sulit kembali
berusaha menemukan jalan dengan kekuatan sendiri
hingga saat Tuhan mengulurkan tangan untuk hidup baru
membawa cahaya dan pengharapan

Kini hidupnya bukan lagi tentang dirinya
Kini mimpinya bukan lagi tentang dunia
anak laki laki berserah pada takdirnya
berusaha dan berdoa sesuai yang dia bisa

Pelajaran hidup selalu jadi tantangan tersulit
dia belajar mengerti dan memahami apa yang dia mau
dia mendapat apa yang dia butuh
dia bersyukur akan kesempatan dan menerima hidup

Anak laki laki mulai jatuh cinta
bukan yang pertama tapi berharap untuk yang terakhir
mulai bertanya tentang yang dia mau dan yang dia butuh
lalu jatuh seperti keledai di lubang yang sama
keliru dan salah memahami akan arti butuh
terjerat akan makna yang dia mau

anak laki laki menjawab pertanyaannya sendiri
belum mempersiapkan ladang tapi bermimpi hujan akan turun
terbuai dengan kehidupan yang mulai memperdaya
mengganggap semua mudah dan bisa di raih tanpa usaha
anak laki laki harus patah hati

anak laki laki tulus mencintai
meski tulus mencintai baru menjadi wacana
dia berjuang untuk mendapatkan cintanya
lakukan segala cara dan abaikan harga diri yang di banggakan
berusaha percaya pada “perjuangan tak akan berkhianat”
tapi akhirnya Tuhan tetap pada rencanaNya

Manusia boleh bermimpi
Manusia diperkenankan meminta
Manusia boleh berusaha
namun hasil akhir tetap pada Yang Maha Kuasa
Anak laki laki hari ini memutuskan
akan bertanggung jawab dengan apa yang dia pilih
hari ini tidak akan ada lagi anak laki laki
anak laki laki akan berhenti merengek dan mengeluh
kini dia ingin menjadi pria sejati
manusia dewasa yang tidak lagi menangis
tidak menyesali yang gagal terjadi

Harapan Menang

Sejak saat itu, aku tidak pernah berhenti memikirkan mu
Tidak pernah bisa berhenti berpikir bagaimana caranya meyakinkan mu
Aku yakin kamu tau apa yang aku mau
tapi hingga saat ini kamu belum memberi kesempatan agar aku tau seperti apa hati mu

Terkadang aku ingin menyerah karena sikap mu
Tapi sering kali hati ku tak rela berhenti begitu saja
Hingga saat aku memutuskan untuk kembali bersamanya
Hatiku tidak pernah ada untuknya

Mungkin saat itu kamu berpikir aku mempermainkan wanita
Atau mungkin juga kamu tidak perduli akan apa yang aku lakukan
tapi hingga saat ini, saat aku terus berusaha mengetuk hati mu
Aku tidak pernah berpaling atau berpikir untuk mencari selain kamu

aku sadar terkadang perjuangan tidak berakhir seperti harapan
Aku siap kalah meski sekecil apapun harapan menang
mungkin orang bilang itu gila
ya itu gila, perjuangan gila untuk wanita yang aku cinta
aku tidak akan menyesal tentang perjuangan ini
satu satunya penyesalan yang terjadi adalah jika aku tidak melakukan ini

Kalimat Pasif dan Aktif

Active
Pasive
Simple Present
S + V (S/es) + O
S + to be + V3 + BY + O
(she, he, it = is)
(I = am)
(they, we, you = are)
Simple Past
S + V2 + O
S + to be + V3 + BY + O
(she, he, it, I = was)
(they, we, you = were)
Simple Future
S + will + v1 + O
S + will + be + v3 + by + o
Present Continous
S + tobe + ving + o
S + to be + being + v3 + by + o
Past Continous
S + tobe (was / were) + ving + o
S + to be (was / were) + being  + v3 + by + o
Future Continous
S + will + be + ving + o
There are some tenses and conditions that don’t have pasive form present continous, past perfect continous, future continous, future perfect continous, and sentences that have intransitive verbs
Present Perfect
S + has / have + v3 + o
S + has / have + been + v3 + by + o
(she, he, it = has)
(they, we, I, you = have)
Past Perfect
S + had + v3 + o
S + had + been + v3 + by + o
Future perfect
S + will + have + v3 + o
S + will + have + been + v3 + by + o


 Mengubah kalimat active ke kalimat passive

1.  Active = once a month, conte brings the team to the beach.
Pasive = once a month, the team is brought to the beach by conte.
(SIMPLE PRESENT)


1.       2.  Active = Ali is writing a letter right now.
Pasive = the letter is being written by Ali now.
(PRESENT CONTINOUS)

1.       3.  Active = Gio repaired the computer which is located in the living room
Pasive = the computer which is located in the living room was repaired by Gio.
(SIMPLE PAST)

1.       4.  Active = The salesman was helping the customer when the thief came into the store.
Pasive =  The Customer was being helped by the salesman when the thief came into the store.
(PAST CONTINOUS)
1.       5. Active = Many basketball players have trained that kind of dribble style.
Pasive = that kind of dribble style have been trained by many basketball players.
(PRESENT PERFECT)

1.       6.  Active = Otong and vicky had repaired many cars before they received their mechanic license.
Pasive = many cars had been repaired by otong and vicky before they received their mechanic,
(PAST PERFECT)

1.       7.  Active = Chef ferara will finish the dish by 05.00 PM
Pasive = the dish will be finished by chef Ferara by 05.00 PM.
(SIMPLE FUTURE)

1.     8. Active = Burgerkill will be performing a song entitled “tiga titik hitam” on the stage at 08.00 PM.
Pasive = a song entitled will be performed by Burgerkill on the stage at 08.00 PM.
(FUTURE CONTINOUS)

1.       9.  Active = They will have completed the project before the deadline.
Pasive = the project will have been completed by them before the deadline.
(FUTURE PERFECT)

1.       10. Active = The lead guitarist of flashgod apocalypse smashed his guitar in their last concert.
Pasive = the guitar was smashed by the lead guitarist of flashgod apoccalypse in their last concert

(SIMPLE PAST)

ADVERB

Adverb of Place

adalah keterangan tempat, yaitu adverb yang menerangkan tentang dimana suatu peristiwa terjadi. Adverb of place menjawab pertanyaan "Where" dan biasanya ditempatkan setelah objek langsung (direct object) atau kata kerja.

Contoh :
- in Bandung = di Bandung
- at home = di rumah
- everywhere = dimana pun
- inside = di dalam
- outside = di luar

Adverb of Time

adalah keterangan waktu, yaitu adverb yang menerangkan tentang kapan suatu peristiwa terjadi. Adverb of Time menjawab pertanyaan "When" atau "What time". adverb of time dapat ditempatkan di depan kalimat atau di akhir kalimat.

Contoh :
- today = hari ini
- tomorrow = besok
- yesterday = kemarin\
- in the afternoon = pada siang hari
- in July = pada bulan Juli

Adverb of Manner
adalah keterangan cara, yaitu adverb yang menerangkan bagaimana sesuatu terjadi atau dilakukan. Adverb of manner menjawab pertanyaan "How".

Contoh :
- quickly = dengan cepat
- slowly = secara perlahan
- seriously = secara serius
- happily = dengan gembira
- easily = dengan mudah

Adverb of Frequency

 adalah keterangan frekuensi, yaitu adverb yang menerangkan tentang sering tidaknya suatu peristiwa terjadi. Adverb of Frequency menjawab pertanyaan "How often" yang biasanya ditempatkan sesudah subyek.
Contoh :
- usually = biasanya
- always = selalu
- never = tidak pernah
- seldom = jarang
- ever = pernah
- never = tidak pernah
- sometimes = kadang-kadang
- often = sering kali

Sumber :


http://www.kursusmudahbahasainggris.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-fungsi-adverbs.html

Active and Passive Sentence

Kalimat Aktif (Active Sentences) :
Sebuah kalimat yang melakukan suatu hal atau kegiatan. Di dalam kalimat aktif selalu menggunakan kalimat berawalan me- (in active sentence and the thing receiving the action is the object. Most sentences are active).
[Thing doing action] + [verb] + [thing receiving action].
Ciri – ciri kalimat aktif (Active Sentences) :
•             Subyeknya sebagai pelaku.
•             Predikatnya berawalan me- atau ber-
Example Active Sentences (Contoh kalimat aktif) :
•             Novry playing football.
•             Ikah watch television.
Kalimat pasif (Passive sentences) :
Kalimat yang subjeknya dikenal suatu hal atau tindakan, baik itu disengaja ataupun tidak disengaja (In passive sentences, the thing receiving the action is the subject of the sentence and the thing doing the action is optionally included near the end of the sentence. You can use the passive form if you think that the thing receiving the action is more important or should be emphasized).
[Thing receiving action] + [be] + [past participle of verb] + [by] + [thing doing action].
Ciri – ciri kalimat pasif (Passive sentences) :
•             Subjeknya sebagai penderita.
•             Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ter- kan-.
•             Predikatnya berupa pesona (kata ganti orang, disusul kata ganti orang yang kehilangan awalan).
Example Passive sentences (Contoh kalimat pasif) :
•             Ball to kick by Novry.
•             Fried Rice is cooking by Ikah.
Rumus Passive Voice:

1.      Simple Present Tense
Aktif : S + do/does + not + V1
Pasif : S + to be (am, are, is) + not + V3 + by + O
2.      Simple Past Tense
Aktif : S + did + not + V1
Pasif : S + to be (was, were) + not + V3 + by + O
3.      Simple Future Tense
Aktif : S + will + not + V1 + O
Pasif : S + will + not + be + V3 + by + O
4.      Present Continuous Tense
Aktif : S + to be (am, are, is) +  not + V1-ing
Pasif : S + to be (am, are, is) + not + being + V3 + by + O
5.      Past Continuous Tense
Aktif : S + to be (was, were) + not + V1-ing + O
Pasif : S + to be (was, were) + not + being + V3 + by + O
6.      Future Continuous Tense
Aktif : S + will + not + be + V1-ing + O
Pasif : S + will + not + be + being + V3 + by + O
7.      Present Perfect Tense
Aktif : S + have/has + not + V3 + O
Pasif : S + have/has + not + been + V3 + by + O
8.      Past Perfect Tense
Aktif : S + had + not + V3 + O
Pasif : S + had + not + been + V3 + by + O
9.      Future Perfect Tense
Aktif : S + will + not + have + V3 + O
Pasif : S + will + not + have + been + V3 + by + O


Soal Latihan

1.      Simple Present Tense

Active  : Once a month, Conte brings the team to the beach

Passive : Once a month, the team is brought to the beach by Conte

2.      Present Continuous Tense

Active  : Ali is writting a letter right now

Passive : The letter is being written by Ali now

3.      Simple Past Tense

Active  : Gio repaired the computer which is located in the living room

Passive : The computer which is located in the living room by Gio

4.      Past Continuous Tense

Active  : The salesman was helping the customer when thief came into the store

Passive : The customer was being helped by the salesman when the thief came into the store

5.      Present Perfect Tense

Active  : Many basketball players have trained that kind of dribble style

Passive : That kind of dribble style have been trained by many basketball players

6.      Past Perfect Tense

Active  : Otong and Vicky had repaired many cars before they received their mechanic license

Passive : Many cars had been repaired by Otong and Vicky before they received their mechanic license

7.      Simple Future Tense

Active  : Chef Ferrara will finish the dish by 05.00 p.m

Passive : The dish will be completed by Chef Ferrara 05.00 p.m

8.      Future Continuous Tense

Active  : Burgerkill will be performing a song entitled " Tiga Titik Hitam " on the stage at 08.00 p.m

Passive : The song entitled " Tiga Titik Hitam " will be performed by Burgerkill on stage at 08.00 p.m

9.      Future Perfect Tense

Active  : They will have completed the project before the deadline

Passive : The project will have been completed by them before the deadline

10.  Simple Past Tense
Active  : The lead guitarist of Flashgod Apocalypes smashed his guitar in their last concert

Passive : The guitar was smashed by the lead guitarist of Flashgod Apocalypse in their last concert

Sumber :
http://novrygunawan.wordpress.com/2011/02/28/3-kalimat-aktif-active-sentences-dan-kalimat-pasif-passive-sentences/
http://annur93.blogspot.com/2011/09/rumus-rumus-passive-voice-16-tenses_28.html