Mengenai Saya

Foto saya
Aktif, Imajinatif, simple, jujur, namun sulit percaya dengan orang lain. saya humble untuk orang orang yg sudah mengenal saya. sedikit sulit bergaul dengan lingkungan baru. saya selalu percaya Tuhan selalu menyediakan apa yang saya butuhkan Tepat Pada Waktunya. meskipun hidup ini kejam, tapi roda kehidupan selalu berputar.

MANAJEMEN


A.    ETIMOLOGI

Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Berikut ini akan dikemukakan pengertian manajemen yang ditinjau dari beberapa segi
1.    Pengertian manajemen ditinjau dari segi seni (Art)
Dikemukakan oleh Mary Parker Follet, yang mengatakan bahawa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2.    Pengertian manajeman ditnjau dari segi ilmu pengetahuan
Di kemukakan oleh Luther Gulick, yang mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3.    Pengertian manajemen ditinjau dari segi proses
Dikemukakan oleh James A.F. Stoner, yang mengataka bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan.
        
      Dari berbagai pengertian manajemen diatas, dapat kita rumuskan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah diciptakan.
      
      B.    SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahuibahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi moderen saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.

Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.

      C.   PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN

           Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak pendapatnya menjadi dasar dari praktik manajemen sampai sekarang. Salah satunya adalah prinsip-prinsip manajemen yang terdiri dari 14 prinsip :
1.    Pembagian kerja (Division of Labor)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Semakin seseroang terspesialiasasi, semakin efesien dan efektif irang tersebut melaksanakan pekerjaan.
2.    Otoritas (authority)
Dalam pelaksanaan tugas, manajer harus member perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk memerintah, ia tidak akan selalu mendapat respon yang posotof dari bawahan. Hal ini dapat terjadi jika ia tidak memiliki otoritas pribadi.
3.    Dispilin (discipline )
Angota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik disemua jenjang organiasasi. Misalnya, tiap tahun diberikan penghargaan pada pegawai yang selalu hadir tepat waktu dan memberikan teguran kepada pegawai yang bermalas-malasan.
4.    Kesatuan arah (unity of direction)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani seorang manajer dengan menggunakan sartu perencanaan. Sebaiknya, pada suatu perusahaan jangan sampai satu perkerjaan ditangani oleh dua orang karena bisa mengakibatkan kesimpangsiuran.
5.    Kesatuan perintah (unity of command)
Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu perkerjaan. Henry Fayol mengatakan kalau seorang karyawan harus bertanggung jawab kepada beberapa atasan akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang memebingungkan.
6.    Mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi (subordination of individual interest to the common Good)
Pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih penting disbanding kepentingan perorangan.
7.    Pemberian upah (renumeration)
Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.
8.    Pemusatan (Centralization)
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasa disebut sentralisasi. Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menanggung aprisiasi bawahan disebut esentralisasi.
9.    Jenjang  jabatan (The Hierrarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garus yang rapi dalam bagan organiasi. Bagan ini menunjukan kedudukan manajer dari puncak sampai ke jenjang bawah.
10. Tata tertib (order)
Sarana dan manusia harus berada ditempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Khususnya manusia. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.
11. Kesamaan (equity)
para manajer harus bersahabat dan adil terhdap semua bawahannya.
12. Kestabilan staff (stability of staff)
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.
13. Inisiatif
Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa saja ada kesalahan.
14. Semangat korps ( esprit de corps)
Menggalakan semangat kerja sama kelompok dapat menimbulkan rasa bersatu. Menurut Henry Fayol, faktor sekecil apapun dapat membantu semangat. Ia menyarankan untuk lebih menggunakan komunikasi lisan daripada tertulis atau komunikasi sepanjang hal itu memungkinkan.



      D.   Fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

0 komentar:

Posting Komentar