Film
karya Hanung Bramantyo ini merupakan sebuah kisah fiksi yang mengadopsi novel
yang ditulis oleh Dee. Sebuah kisah tentang perjalanan gadis yang mencari
pelabuahan terakhir untuk hatinya bersandar. Kugy , begitu ia kerap disapa,
gadis belia yang gemar menulis dan memiliki segudang prestasi. Memulai
pelayarannya di kota bandung untuk melanjutkan studi Sastra. Dengan diantar
pacarnya, ojos, dia berangkat ke kota dimana ia akan menemukan agen neptunus.
Di bandung ia disambut oleh sahabat karibnya Noni, mulai dari urusan kamar kos
sampai pengiriman barang, semua sudah diselesaikan oleh Noni. Tentu saja Noni
ga sendirian, Ada Eko, pacarnya, yang setia membantu Noni menyiapkan keperluan
Kugy. Dengan mobil tuanya yang uring Uringan, Eko setia menemani Noni dan Kugy
mengenal kota Bandung.
Keenan, sodara eko yang baru pulang dari belanda. Keenan
akan melanjutkan studi di Bandung. Dengan hobi melukisnya keenan menyalurkan
bakatnya yang bertolak belakang dengan studi yang diambil. Dengan menggunakan
radar neptunus Kugy menemukan Keenan saat menjemput di Stasiun. Padahal saat
itu Eko yang notabene saudara Keenan tidak tau Keenan seperti apa karna mereka
terakhir bertemu saat SD. Pertemuan dengan cara aneh yang sungguh memberi kesan
tak terlupakan untuk Keenan. Kugypun seakan tidak percaya dengan jari-jari yang
menjadi radar tersenyum penuh arti.
Setelah kehujanan mendorong mobil Eko yang mogok, Kugy,
Noni, Keenan, dan Eko, singgah di kosan Kugy. Disana Kugy dan Keenan bertukar
pikiran tentang Realistis dan keinginan. Hingga akhirnya Kugy memberikan Harta
Karun pemberian kakaknya kepada Keenan. Dari harta karun ini hubungan Mereka
semakin dekat. Keenan mengenal Kugy melalui dongeng yang ditulis. Mereka seakan
bersinergi melalui karya seni. Keenan melukis, dan Kugy menulis. Dengan
gambarnya Keenan menggambarkan Dongeng yang ditulis Kugy.
Hal luar biasa lagi-lagi terjadi dengan radar neptunus
milik Kugy. saat main di Kosan Keenan, Kugy berhasil menebak judul lukisan yang
ditunjuk keenan. Saat itu juga Keenan meminta radar neptunus dan Kugy
memberikannya. Keenan mengembalikan harta karun Kugy, dongeng tulisan Kugy,
dengan hadiah gambar-gambar yang menceritakan isi dari dongeng Kugy. Kugy
terharu, meminta gambar-gambar yang dibuat Keenan. Dengan gambar-gambar itu
Kugy merasa lebih hidup dan tidak takut lagi untuk bermimpi. Munculah rasa
ingin terus bersama Keenan dan meraih mimpi-mimpi dengan ilustrasi yang Keenan
buat untuknya.
Kegalauan terjadi saat Keenan meliuhat Kugy diner dengan pacarnya dari Jakarta, Ojos.
Kugy memanggil Joshua dengan panggilan Ojos. Ditempat lain Kugy juga merasa
meliliki perasaan yang tidak biasa untuk Keenan. Kugy berusaha menyampaikan
persaan melalui buku yang dibuat sebagai hadiah ulang tahun Keenan. Tapi buku
itu tidak sampai ke Keenan karna saat Kugy ingin memberikan Buku itu, ada Wanda
yang menarik perhatian Keenan. Keenan merasa beruntung bertemu Wanda yang
ternyata adalah anak dari pengusaha dibidang seni lukis. Nugy terabai dan
begitu kecewa, kecewa dengan waktu yang menghalanginya menyampaikan kado
istimewa tentang hatinya.
Mulai dari saat itu Kugy menjauh, melarikan diri. Kugy
memasuki dunia barunya dan mulai menulis dongeng baru. Bersama anak-anak
didiknya di sekolah Alit Kugy menemukan kehidupan baru dan menjauh dari
Pura-pura ninjanya. Sementara Kugy asik dengan dunia barunya, Keenan merasa
kehilangan dan mencari Kugy. Bahkan demi menjaga hatinya, Kugy tidak hadir
diacara ulang tahun Noni yang diadakan di rumah Wanda, Noni sangat kecewa dan
mulai menjauhi Kugy.
Disutradarai oleh
Hanung Bramantyo
Diperankan oleh Maudy
Ayunda sebagai Kugy, Adipati Dolken sebagai Keenan, Sylvia Fully sebagai Noni
dan Fauzan Smith sebagai Eko.
Kelemahan, konflik
batin yang terjadi antara Kugy dan Keenan kurang Klimaks, seakan mengambang
saat Kugy menjalin asmara dengan Remi dan Keenan dengan Lude. Kesedihan yang di
gambarkan saat perpisahan Kugy dan Ojos pun terasa sangat datar. Serta konflik
antara Wanda dan Keenan juga tidak sampai pada titik maksimal.
Nilai plus untuk Film
ini adalah pesan tentang memperjuangkan cita-cita dan realistis. Tentang
bagaimana hati sering salah saat dihadapkan dengan hubungan yang namanya
persahabatan. Rasa yang tak terucapkan menjadi penilaian yang salah,
mengajarkan bahwa komunikasi adalah hal paling vital untuk setiap hubungan.
Sesulit apapun kondisinya kita tetap harus berusaha mengkomunikasikan dan
menjelaskan masalah dengan siapapun yang berkepentingan.
0 komentar:
Posting Komentar