Tau
kah kamu betapa muaknya aku
Betapa
letihnya aku tertatih
Menahan
perih hilangkan kasih
Bertahan
dalam ruang mengganggu gerak
Aku
muak dengan kata kata bijak dari mulut mu
Semua
teori yang kau pakai untuk tenangkan aku
Aku
muak!!
Kau
berikan harapan untuk kau hancurkan
Kau
bangun bahtera untuk kau tenggelamkan
Semua
hanya untuk egomu
Kau
anggap aku andalkan egoku
Kau
nilai aku manusia tanpa daya
Aku
anggap caraku yang benar
Kau
nilai prinsipmu tak tergoyahkan
Dua
batu yang bertemu, bergesekan dan akhirnya berbenturan
Sadarkah
kamu aku menanti kau sadari semua
Pernahkah
berpikir untuk mengubah cara pandang mu
Belajarlah
untuk memahami ku lebih lagi
Meski
tanpa aku
Walau
aku jauh
Belajarlah
menerima sudut pandang pasangan mu
Dunia
bukan hanya milik mu
Panggung
bukan hanya untuk seorang aktor, bukan juga seorang akrtis
Skenario
yang tertulis dapat berubah
Peran
yang ditampilkan bukanlah kenyataan
Bahasa
bijak mungkin hanya topeng
SADARI
ITU!!!
Kau
yang hidup hanya untuk pikiran mu
Mempertahankan
mimpimu dan cara mu
Mengabaikan
perhatian sekitarmu
kau
menghancurkan harapan mereka dan aku
menilai
diri mu yang terbaik
Kau
yang menganggap diri mu pantas diperebutkan
Apakah
itu dirimu sebenarnya?
Kini
aku sadar akan kata “masih banyak yang harus diuji”
Bukan
aku yang kau inginkan
Bukan
pria biasa yang kau cari
Lebih
dari sempurna!! Itu yang kau cari!
Aku
cukup tau diri untuk tidak melanjutkan langkah yang sudah terlalu jauh ini
“Habis
manis sepah dibuang”, mungkin itu kata indah darimu yg akan aku simpan
Kau
benar, kau tidak akan hilang dari pikiran ku
Terlalu
banyak yang sudah terjadi, kita lewati bersama
bahkan
kesan pria cengengpun sudah bisa kau lekatkan dibelakang nama ku
aku
akui ini bukan hanya karna egomu
tapi
juga karna salah ku
semua
yang berakhir mungkin akan sangat sulit diulangi
semua
menyisakan kekecewaan yang amat sangat
baik
untuk ku, ataupun untuk mu
“seperti
permen karet.” Ya, kisah ini seperti
permen karet.
Manis,
sepah, ditiup, dan akhirnya meledak
Semua
berakhir pada tempat sampah
Entah
dimana sekarang hatimu berada
Aku
dengan caraku menjauh
Menggunakan
segala kebencian untuk melupakanmu
Menghapus
semua memori yang terukir menggores jiwa
Selamat
tinggal “Sahabat”
0 komentar:
Posting Komentar