Mengenai Saya
- Erwin Bangun
- Aktif, Imajinatif, simple, jujur, namun sulit percaya dengan orang lain. saya humble untuk orang orang yg sudah mengenal saya. sedikit sulit bergaul dengan lingkungan baru. saya selalu percaya Tuhan selalu menyediakan apa yang saya butuhkan Tepat Pada Waktunya. meskipun hidup ini kejam, tapi roda kehidupan selalu berputar.
Label
- Buka Pikiran (7)
- Cerita-cerita (2)
- college (2)
- curcol (3)
- Desain (1)
- Education (6)
- Erwin's Album (3)
- Fiksi (1)
- Kata hati (part 1) (2)
- kehidupan (12)
- Kesehatan (3)
- Novel (1)
- OMK (1)
- tugas (22)
- WELCOME WORLD 2021 (1)
A.
ETIMOLOGI
Kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia
(1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam
konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang
berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Berikut ini akan
dikemukakan pengertian manajemen yang ditinjau dari beberapa segi
1. Pengertian
manajemen ditinjau dari segi seni (Art)
Dikemukakan oleh Mary Parker Follet, yang
mengatakan bahawa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain.
2. Pengertian
manajeman ditnjau dari segi ilmu pengetahuan
Di kemukakan oleh Luther Gulick, yang
mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3. Pengertian
manajemen ditinjau dari segi proses
Dikemukakan oleh James A.F. Stoner, yang mengataka bahwa
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah
ditentukan.
Dari berbagai pengertian manajemen diatas,
dapat kita rumuskan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses
penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah diciptakan.
B.
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak
sejarah manajemen, namun diketahuibahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan
tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di
Mesir.
Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.
Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa
memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang
harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan
mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin
bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin
terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan
menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat
disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian
dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis
dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi moderen saat
ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan
sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar
ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang
dikembangkan oleh Henry Ford
untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki
sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya
manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran
manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era
manusia sosial, dan era moderen.
C.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen
modern. Banyak pendapatnya menjadi dasar dari praktik manajemen sampai
sekarang. Salah satunya adalah prinsip-prinsip manajemen yang terdiri dari 14
prinsip :
1. Pembagian
kerja (Division of Labor)
Pembagian
kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Semakin seseroang
terspesialiasasi, semakin efesien dan efektif irang tersebut melaksanakan
pekerjaan.
2. Otoritas
(authority)
Dalam
pelaksanaan tugas, manajer harus member perintah kepada bawahan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk memerintah,
ia tidak akan selalu mendapat respon yang posotof dari bawahan. Hal ini dapat
terjadi jika ia tidak memiliki otoritas pribadi.
3. Dispilin
(discipline )
Angota
organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu
organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang
baik disemua jenjang organiasasi. Misalnya, tiap tahun diberikan penghargaan
pada pegawai yang selalu hadir tepat waktu dan memberikan teguran kepada
pegawai yang bermalas-malasan.
4. Kesatuan
arah (unity of direction)
Kegiatan-kegiatan
dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani seorang manajer
dengan menggunakan sartu perencanaan. Sebaiknya, pada suatu perusahaan jangan
sampai satu perkerjaan ditangani oleh dua orang karena bisa mengakibatkan
kesimpangsiuran.
5. Kesatuan
perintah (unity of command)
Setiap
karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu perkerjaan. Henry Fayol
mengatakan kalau seorang karyawan harus bertanggung jawab kepada beberapa
atasan akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang
memebingungkan.
6. Mengutamakan
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi (subordination of individual interest to the common Good)
Pada
setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih
penting disbanding kepentingan perorangan.
7. Pemberian
upah (renumeration)
Pemberian
balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.
8. Pemusatan
(Centralization)
Pengambilan
keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasa disebut sentralisasi.
Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menanggung aprisiasi bawahan disebut
esentralisasi.
9. Jenjang jabatan (The
Hierrarchy)
Jenjang
jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garus yang rapi
dalam bagan organiasi. Bagan ini menunjukan kedudukan manajer dari puncak
sampai ke jenjang bawah.
10. Tata
tertib (order)
Sarana
dan manusia harus berada ditempat yang tepat dan pada waktu yang tepat.
Khususnya manusia. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.
11. Kesamaan
(equity)
para
manajer harus bersahabat dan adil terhdap semua bawahannya.
12. Kestabilan
staff (stability of staff)
Perputaran
karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.
13. Inisiatif
Bawahan
harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa
saja ada kesalahan.
14. Semangat
korps ( esprit de corps)
Menggalakan
semangat kerja sama kelompok dapat menimbulkan rasa bersatu. Menurut Henry
Fayol, faktor sekecil apapun dapat membantu semangat. Ia menyarankan untuk
lebih menggunakan komunikasi lisan daripada tertulis atau komunikasi sepanjang
hal itu memungkinkan.
D.
Fungsi manajemen
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
- Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang
akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk
memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
- Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan
harus diambil.
- Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Jurnal berasal dari
kata jour (bahasa Perancis) yang artinya
hari. Pengertian jurnal atau buku harian
adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara
kronologis menurut nama akun dan jumlah yang harus didebit dan dikredit. Dalam praktik
akuntansi, jurnal adalah tempat pertama kali sebuah transaksi dicatat.
Kegiatan penjurnalan
ini merupakan penggolongan semua transaksi ke akun masing-masing. Misalnya Dion
menyetorkan sejumlah uangnya sebagai modal PT Banyu Biru. Kegiatan ini akan mempengaruhi
dua akun, yaitu kas (Aktiva) dan modal Dion (Ekuitas), masing-masing akan
didebit dan dikredit. Jadi setiap menjurnal satu transaksi, minimal ada dua
akun yang terpengaruh dengan jumlah debit yang harus selalu sama dengan jumlah
kredit.
Dari pengertian diatas maka jurnal memiliki
pengertian sebagai berikut.
a) Fungsi
historis, artinya pencatatan setiap bukti transaksi dicatat secara kronologis,
urut, berdasarkan tanggal terjadinya transaksi.
b) Fungsi
mencatat, artinya semua transaksi harus dicatat dibuku jurnal, jangan sampai
ada yang ketinggalan.
c) Fungsi
analisis, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis transaksi
berupa pendebitan dan pengreditan akun-akun yang terpengaruh berikut jumlahnya.
d) Fungsi
instruktif, artinya catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebit dan
mengredit akun buku besar sesuai dengan catatan dalam jurnal.
e) Fungsi
informative, artinya catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai
transaksi yang terjadi.
Terdapan bermacam-macam
bentuk jurnal, tetapi secara umum bentuk jurnal dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Bentuk jurnal yang digunakan oleh suatu
perusahaan tergantung besar kecil dan jenis perusahaan.
Pada kesempatan kali ini akan dibahas bentuk jurnal
umum untuk perusahaan jasa.
2005 Januari
Tanggal
|
Bukti
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
2
|
001
|
Kas
Kendaraan
Modal
|
|
5.000.000
15.000.000
|
20.000.000
|
3
|
002
|
Perlengkapan
Kas
|
|
150.000
|
150.000
|
4
|
002A
|
Peralatan
Kas
Utang usaha
|
|
4.000.000
|
500.000
4.500.000
|
5
|
003
|
Sewa
dibayar dimuka
Kas
|
|
600.000
|
600.000
|
8
|
004
|
Biaya
listrik, air, dan telpon
Kas
|
|
125.000
|
125.000
|
10
|
005
|
Kas
Pendapatan bengkel
|
|
1.500.000
|
1.500.000
|
14
|
006
|
Iklan
dibayar dimuka
Kas
|
|
150.000
|
150.000
|
16
|
007
|
Beban
asuransi
Kas
|
|
120.000
|
120.000
|
20
|
008
|
Piutang
usaha
Pendapatan bengkel
|
|
2.500.000
|
2.500.000
|
21
|
009
|
Kas
Utang BANK
|
|
5.000.000
|
5.000.000
|
25
|
010
|
Prive
Dion
Kas
|
|
500.000
|
500.000
|
27
|
011
|
Beban
lain-lain
Kas
|
|
50.000
|
50.000
|
29
|
012
|
Beban
gaji
Kas
|
|
600.000
|
600.000
|
30
|
013
|
Utang
usaha
Kas
|
|
500.000
|
500.000
|
|
|
|
|
35.795.000
|
35.795.000
|
Langganan:
Postingan (Atom)