Mengenai Saya

Foto saya
Aktif, Imajinatif, simple, jujur, namun sulit percaya dengan orang lain. saya humble untuk orang orang yg sudah mengenal saya. sedikit sulit bergaul dengan lingkungan baru. saya selalu percaya Tuhan selalu menyediakan apa yang saya butuhkan Tepat Pada Waktunya. meskipun hidup ini kejam, tapi roda kehidupan selalu berputar.

Konsep Ilmu Budaya Dasar dan Kemanusiaan

Ilmu budaya dasar sendiri adalah Ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
Tujuannya yaitu Mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah budaya.

Hal ini sangat penting sekali karena kurangnya pengetahuan budaya dalam ruang lingkup pendidikan di negeri kita ini, baik pada tingkat menengah maupun perguruan tinggi. Dengan adanya ilmu budaya dasar ini, diharapkan kita semua bisa mendapatkan pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia yang bisa kita kembangkan dan melestarikannya.

Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya adalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman lainnya.
2. proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif terjadinya perubahan sistem dan nilai budaya.
3. kemajuan ilmu dan teknologi juga berpengaruh terhadap budaya, karena teknologi dapat menimbulkan perubahan kondisi dan manusia itu sendiri dan menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya sehingga mereka bingung terhadap kemajuan yang telah diciptakannya.
4. era globalisasi juga sangat berpengaruh terhadap kebudayaan kita, masuknya kebudayaan luar lebih banyak dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat kota daripada kebudayaan sendiri.
Pelaku kebudayaan itu sendiri adalah manusia, bagaimana mempertahankan dan tetap melestarikan kebudayaan ini. Inilah yang harus ditekankan, sebagai mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa.

Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia disebut sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena mamiliki akal budi, semua orang tahu hal itu. Tapi apakah anda tahu resiko apa yang harus diterima seorang manusia atas “kesempurnaannya”?

Akal budi di berikan Tuhan kepada manusia dengan maksud untuk memberi perbedaan dan keleluasaan atas makhluk ciptaan-Nya yang lain. Akal budi diberikan agar manusia dapat mengolah dan memberdayakan diri dan lingkungannya. Kemampuan inilah yang membuat manusia disebut sempurna. Tapi tahu kah anda bahwa sebenarnya kesempurnaan itu hanya milik Sang Pencipta. Akal budi yang kita miliki sering kali tidak seimbang dan akhirnya justru menjerumuskan kita pada sebuah kesalahan. Ketidak seimbangan antara akal budi ini disebabkan sifat alami manusia yang tidak pernah puas. Manusia cenderung lebih menggunakan akalnya dibanding budinya. Oleh karena itu jika kita tidak mampu mengendalikannya, resiko dari akal budi adalah perbuatan dosa.

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab merupakan salah satu cara untuk mengatasi dan menyelesaikan kesalahan dan dosa yang manusia perbuat. Inilah alasan mengapa Tuhan memberikan Sepasang kelebihan (akal budi) tidak hanya akal saja. Manusia yang berbudi pekerti akan senatiasa mempertanggung jawabkan apa yang telah ia perbuat. Budipekerti membuat manusia berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu dengan akalnya. Seseorang yang bertanggung jawablah yang dapat dikatakan manusia berbudipekerti.

Manusia Dan Harapan

Manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan TUHAN Yang MAHA ESA. Sebagai makhluk yang paling sempurna kita telah dibekali akal dan pikiran guna mengarungi kehidupan ini. Dengan akal dan pikiran ini setiap manusia mebuat sebuah harapan yang tentunya ingin diwujudkan dikemudian hari.

Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai manusia kita tentu memiliki suatu harapan dan keinginan yang tidak pernah usai. Harapan itu sendiri adalah sesuatu yang ingin kita raih dan kita wujudkan demi memenuhi hasrat dan membahagiakan diri kita sendiri. Tidak ada manusia yang hidup tanpa harapan, semua pasti memiliki harapan. Dan demi menggapai harapan itu sering kali manusia menghalalkan segala cara intuk mewujudkannya.

Maka bila manusia hidup tanpa harapan, maka pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.

Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut:

a. harapan apa yang baik

b. bagaimana mencapai harapan itu

c. bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.

Oleh karena itu, sebagai manusia yang telah dibekali akal budi, kita harus mampu menentukan harapan apa yang baik, harus bisa berpikiran optimis tentang cara untuk mewujudkan harapan itu, dan mampu untuk menerima hasil apapun seandainya harapan kita tidak terwujud.